Kamis, 18 Februari 2016

Kandungan Ayat Kursi



Kandungan Ayat Qursih “QS. Al-Baqarah Ayat 255”
Sumber: Kazanah Trans 7
Penulis bertujuan untuk saling berbagi dalam ilmu pengetahuan islam sumber ke sumber yang tiada tara manfaatnya, berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist, dan guna untuk saling mempererat hubuangan tali shilaturahmi antar muslim (hamba Allah SWT) dalam berbagai kebajikan.
Allah SWT menurunkan surah Al-Baqarah Ayat 255 atau di kenal dengan Ayat Qursih, di dalam Ayat Qursih ini banyak nilai manfaatnya terutama untuk selalu membentengi dari gangguan jin jika kita sering membacanya.
Ayat :
Artinya : “Allah tiada Tuhan melainkan Dia Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya. Tidak mengantuk dan tidak tidur. ”Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberika syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? “Allah mengetahui apa – apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa – apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.” Kursi Allah meliputi langit dan bumi, dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al Baqarah : 255)

Inilah Ayat 255 dalam QS. Al Baqarah atau sangat popular dengan Ayat Qursih, sebagian besar umat islam hafal dengan ayat ini, dan sangat di anjurkan untuk di hafal tidak hanya di sunnahkan untuk di baca setelah sholat maggrib, di baca hendak mau tidur dan juga bisa untuk meruqiah atau mengusir jin yang menempel di tubuh manusia dalam kisah di riwayatkan Ubai bin Kha ‘ab RA di sebutkan “Barangsiapa membacnya ketika sore, ia akan dilindungi dari kami sampai pagi. Barangsiapa membacanya ketika pagi, ia akan dilindungi sampai sore.” (HR. Ath- Thabarni)
Mari kita simak Kandungan Ayat di Bawah ini :

“Allahu laa ilaaha illa huwal hayul qayuum.”
Artinya : “Allah, tidak ada sesembahan (yang berhak disembeh selain Dia Yang hidup kekal serta terus menerus mengurus (makhluk).”
 Allah swt mengawali surah ini dengan menegaskan kalimat tauhid sebagai intisari dari ajaran islam, yang mengandung tidak boleh beribadah kepada selain Allah swt. Kalimat Al hayul dan Al Qayuum, yang artinya dengan berdiriri dengan sendirinya sedangkan ulama berpendapat artinya nama yang paling Agung.
Laa takhuduhu sinnatuw wala naum.”
Arinya : “Dia tidak mengantuk dan tidak tidur.”
Maha suci Allah dari segala kekurangn manusia, Allah selalu menyaksikan dan mengawasi segala sesuatu tidak ada yang tersembunyi dan luput dari pengawasanya.
”Lahu maa fissamawaati wamaa fil ardhi.”
Artinya : “Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi “
Alam semesta dan seluruh isinya adalah milik Allah apakah manusia dapat menyombongkan diri dengan segala kekayaanya tidak ada yang mampu mengendalikan apa yang terjadi di dunia ini kecuali atas kehendaknya
“Man dzallladzi yasfa’u indahu illa bi idznih.”
Artinya : “Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya.”
Memberi syafaat maksudnya menjadi perantara bagi orang – orang lain dalam mendatangkan manfaat atau mencegah bahaya, yang dimaksud syafaat di sisi Allah adalah Do’a, orang yang berharap mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW berarti mengharapkan Nabi Muhammad SAW mendo’akan seseorang kepada Allah. Ada yang khusus untuk Nabi Muhammad SAW, seperti syafaat di mulai penghisaban di hari kiamat dan syafaat bagi penghuni surga agar pintu surga di bukakan bagi mereka, tetapi syafaat akan di dapatkan bagi orang yang beriman, beramal sholeh, dan mati dalam keadaan islam.
Allah SWT berfirman :
Artinya : “Hai orang – orang yang beriman, bertakwakalah kepada Allah sebenar – benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali – kali kamu mati melainkan keadaan Islam.” (QS. Ali Imran : 102)
“Ya’lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum.”
Artinya : “Dia mengetahui apa yang di hadapan merekan dan di belakang mereka.”
Allah itu  meliputi seluruh makhluk-Nya baik yang ada di masa lampau maupun yang yang di masa akan datang, Allah mengetahui kejadian yang terjadi dan akan yang terjadi, karenya-Nya Allah lah pemilik jagat raya ini
“Walaa yukhituuna bisyai’in min ilmihii illaa bimaa syaa’a.”
Artinya : “Dan mereka tidak mengetahui apa – apa dari ilmu Allah kecuali dengan apa yang dikehendaki-Nya.”
Tidak ada yang mengetahui ilmu Allah kecuali yang Allah ajarkan kepada para Rasul-Nya melalui Al Qur’an dan Hadist Nabi Muhammad SAW
“Wasi’a kursiyyuhussamaawaati wal ardh.”
Artinya : “Kursi Allah meliputi langit dan bumi.”
Ibnu Abbas menafsirkan Kursi Allah meliputi singga sana Antara Langit dan Bumi artinya kekuasaan Allah tidak lah terbatas, sesuai dengan dan Keagungan Kemuliaan Allah tanpa menyerupakan dengan sifat makhluk-Nya, Rasulullah Shalallah hu Alaihi Wasalam bersabda :
“Tidaklah langit yang tujuh dibanding kursi kecuali laksana lingkaran cincin yang diletakkan di tanah lapang.” (HR. Ibnu Hibban)
 “Wala ya’udzuhu hifdzuhuma.”
Artinya : “Dan Allah tidak terbebas dari pemeliharaan keduanya.”
Allah SWT menjaga Langit dan Bumi beserta isinya sangatlah ringan, Allah tidak mempunyai kantuk sedikitpun
“Wahuwal aliyyul adzim.”
Artinya : “Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
Allah mempunyai kedudukan yang tinggi, sebagai bukti Allah mempunya kekuasaan dan kedudukan yang tinggi adalah Allah yang menciptakan bumi, langit beserta isinya dan kemudian Allah juga yang akan menghancurkan kembali dengan adanya kiamat.
Orang – orang yang mendapatkan syafaat
Setiap muslim mendambahkan syafaat Nabi Muhammmad SAW karena pada hari kiamat tidak ada yang monolong hamba kecuali Allah SWT yang telah mengijinkan Nabi Muhammmad SAW untuk memberi syafaat pada umatnya. Kunci untuk mendapatkan syafaat-Nya, pertama tauhid ikhlas beribadah kepada Allah SWT, orang yang tauhid akan mendapatkan syafaat Nabi Muhammmad SAW pada hari kiamat. Rasulullah Shalallah hu Alaihi Wasalam pernah di Tanya
“Siapakah orang yang paling bahagia dengan syafa’atmu pada hari kiamat? Nabi menjawab : ‘Yang paling bahagia dengan syafa’atku pada hari kiamat adalah, orang yang mengucapkan Laa Illaaha Illallaah dengan ikhlas dari hatinya atau dari dirinya.” (HR. Bukhari)
Sesungguhnya syafa’at adalah kasih saying Allah kepada hamba-Nya dan yang paling berhak rahmat-Nya adalah ahli tauhid dan orang – orang yang ikhlas kepada-Nya
Yang kedua adalah orang yang gemar membaca Al Qur’an
Rasulullah Shalallah hu Alaihi Wasalam bersabda :
“Bacalah Al Qur’an. Sesungguhnya Al Qur’an akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi sahabatnya.” (HR. Muslim)
Yang dimaksud dengan sahabatnya adalah orang yang membacanya, mentadtaburinya, dan mengamalkan isinya.
Yang ketiga adalah orang yang sering berpuasa baik wajib maupun Sunnah
Rasulullah Shalallah hu Alaihi Wasalam bersabda :
“Puasa da Al Qur’an akan memberi syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak. Puasa akan berkata : “Wahai, Rabb-ku, aku telah menahannya dari makan pada siang hari dan nafsu syahwat. Karenanya perkenankan aku untuk memberi syafa’at kepadanya’. Sedangkan Al Qur’an berkata : ‘Aku telah melarang dari tidur pada malam hari. Karenanya, perkenankan aku untuk memberi syafa,at kepadanya’. Maka keduanya pun memberi syafa’at.” (HR. Ahmad)
Yang keempat adalah orang yang mendawamkan atau bertekat mengamalkan terus menerus do’a setelah Adzan, Rasulullah Shalallah hu Alaihi Wasalam bersabda :
“Barangsiapa yang membaca ketika mendengar adzan “ya Allah, Rabb pemilik panggilan yang sempurnya ini dan sholat (wajib) yang didirikan. Berilah al wasilah (derajat di surge), dan keutamaan kepada Muhammad, dan bangkitkan beliau, sehingga bisa menempati maqam terpuji yang engkau janjikan’. Maka dia berhak mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat.” (HR. Bukhari)
Yang kelima adalah orang yang banyak bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Rasulullah Shalallah hu Alaihi Wasalam bersabda :
“Orang yang paling berhak mendapatkan syafa’at-Ku pada hari kiamat adalh, yang paling banyak sholawat kepada-Ku.” (HR. Tirmidzi)
Yang keenam adalah orang yang senantiasa memperbanyak bersujud dengan memperbanyak sholat Sunnah dari Robi’ah bin ka’ab al salami dia berkata
“Aku pernah bermalam bersama Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam, lalu aku mendatangi beliau sambal membawa air  untuk wudhu’ beliau. Kemidian beliau berkata kepadaku, ‘mintalah’. Aku berkata, ‘aku minta untuk dapat menemanimu di surga’. Kemudian beliau berkata, ‘atau selain itu?’ aku berkata, ‘itu saja’. Lalu beliau Shollallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, ‘tolong aku atas dirimu dengan banyak bersujud’.” (HR. Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar