Kandungan
Ayat Qursih “QS. Al-Baqarah Ayat 255”
Sumber:
Kazanah Trans 7
Penulis
bertujuan untuk saling berbagi dalam ilmu pengetahuan islam sumber ke sumber
yang tiada tara manfaatnya, berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist, dan guna untuk
saling mempererat hubuangan tali shilaturahmi antar muslim (hamba Allah SWT)
dalam berbagai kebajikan.
Allah
SWT menurunkan surah Al-Baqarah Ayat 255 atau di kenal dengan Ayat Qursih, di
dalam Ayat Qursih ini banyak nilai manfaatnya terutama untuk selalu membentengi
dari gangguan jin jika kita sering membacanya.
Ayat
:
Artinya
: “Allah tiada Tuhan melainkan Dia Maha Kekal lagi terus menerus mengurus
makhluk-Nya. Tidak mengantuk dan tidak tidur. ”Kepunyaan-Nya apa yang di langit
dan di bumi. Siapakah yang dapat memberika syafa’at di sisi Allah tanpa
izin-Nya? “Allah mengetahui apa – apa yang di hadapan mereka dan di belakang
mereka, dan mereka tidak mengetahui apa – apa dari ilmu Allah melainkan apa
yang dikehendaki-Nya.” Kursi Allah meliputi langit dan bumi, dan Allah tidak merasa
berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al
Baqarah : 255)
Inilah
Ayat 255 dalam QS. Al Baqarah atau sangat popular dengan Ayat Qursih, sebagian
besar umat islam hafal dengan ayat ini, dan sangat di anjurkan untuk di hafal
tidak hanya di sunnahkan untuk di baca setelah sholat maggrib, di baca hendak
mau tidur dan juga bisa untuk meruqiah atau mengusir jin yang menempel di tubuh
manusia dalam kisah di riwayatkan Ubai bin Kha ‘ab RA di sebutkan “Barangsiapa
membacnya ketika sore, ia akan dilindungi dari kami sampai pagi. Barangsiapa
membacanya ketika pagi, ia akan dilindungi sampai sore.” (HR. Ath- Thabarni)
Mari
kita simak Kandungan Ayat di Bawah ini :
“Allahu laa ilaaha illa huwal hayul
qayuum.”
Artinya
: “Allah, tidak ada sesembahan (yang berhak disembeh selain Dia Yang hidup
kekal serta terus menerus mengurus (makhluk).”
Allah swt mengawali surah ini dengan
menegaskan kalimat tauhid sebagai intisari dari ajaran islam, yang mengandung
tidak boleh beribadah kepada selain Allah swt. Kalimat Al hayul dan Al Qayuum, yang
artinya dengan berdiriri dengan sendirinya sedangkan ulama berpendapat artinya
nama yang paling Agung.
“Laa takhuduhu sinnatuw wala naum.”
Arinya
: “Dia tidak mengantuk dan tidak tidur.”
Maha
suci Allah dari segala kekurangn manusia, Allah selalu menyaksikan dan
mengawasi segala sesuatu tidak ada yang tersembunyi dan luput dari
pengawasanya.
”Lahu maa fissamawaati wamaa fil ardhi.”
Artinya
: “Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi “
Alam
semesta dan seluruh isinya adalah milik Allah apakah manusia dapat
menyombongkan diri dengan segala kekayaanya tidak ada yang mampu mengendalikan
apa yang terjadi di dunia ini kecuali atas kehendaknya
“Man dzallladzi yasfa’u indahu illa bi
idznih.”
Artinya
: “Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya.”
Memberi
syafaat maksudnya menjadi perantara bagi orang – orang lain dalam mendatangkan
manfaat atau mencegah bahaya, yang dimaksud syafaat di sisi Allah adalah Do’a,
orang yang berharap mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW berarti mengharapkan
Nabi Muhammad SAW mendo’akan seseorang kepada Allah. Ada yang khusus untuk Nabi
Muhammad SAW, seperti syafaat di mulai penghisaban di hari kiamat dan syafaat
bagi penghuni surga agar pintu surga di bukakan bagi mereka, tetapi syafaat
akan di dapatkan bagi orang yang beriman, beramal sholeh, dan mati dalam
keadaan islam.
Allah
SWT berfirman :
Artinya
: “Hai orang – orang yang beriman, bertakwakalah kepada Allah sebenar – benar
takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali – kali kamu mati melainkan keadaan
Islam.” (QS. Ali Imran : 102)
“Ya’lamu maa baina aidiihim wamaa
kholfahum.”
Artinya
: “Dia mengetahui apa yang di hadapan merekan dan di belakang mereka.”
Allah
itu meliputi seluruh makhluk-Nya baik
yang ada di masa lampau maupun yang yang di masa akan datang, Allah mengetahui
kejadian yang terjadi dan akan yang terjadi, karenya-Nya Allah lah pemilik
jagat raya ini
“Walaa yukhituuna bisyai’in min ilmihii
illaa bimaa syaa’a.”
Artinya
: “Dan mereka tidak mengetahui apa – apa dari ilmu Allah kecuali dengan apa
yang dikehendaki-Nya.”
Tidak
ada yang mengetahui ilmu Allah kecuali yang Allah ajarkan kepada para Rasul-Nya
melalui Al Qur’an dan Hadist Nabi Muhammad SAW
“Wasi’a kursiyyuhussamaawaati wal ardh.”
Artinya
: “Kursi Allah meliputi langit dan bumi.”
Ibnu
Abbas menafsirkan Kursi Allah meliputi singga sana Antara Langit dan Bumi
artinya kekuasaan Allah tidak lah terbatas, sesuai dengan dan Keagungan
Kemuliaan Allah tanpa menyerupakan dengan sifat makhluk-Nya, Rasulullah
Shalallah hu Alaihi Wasalam bersabda :
“Tidaklah
langit yang tujuh dibanding kursi kecuali laksana lingkaran cincin yang
diletakkan di tanah lapang.” (HR. Ibnu Hibban)
“Wala
ya’udzuhu hifdzuhuma.”
Artinya
: “Dan Allah tidak terbebas dari pemeliharaan keduanya.”
Allah
SWT menjaga Langit dan Bumi beserta isinya sangatlah ringan, Allah tidak
mempunyai kantuk sedikitpun
“Wahuwal aliyyul adzim.”
Artinya
: “Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
Allah
mempunyai kedudukan yang tinggi, sebagai bukti Allah mempunya kekuasaan dan
kedudukan yang tinggi adalah Allah yang menciptakan bumi, langit beserta isinya
dan kemudian Allah juga yang akan menghancurkan kembali dengan adanya kiamat.
Orang
– orang yang mendapatkan syafaat
Setiap muslim mendambahkan syafaat
Nabi Muhammmad SAW karena pada hari kiamat tidak ada yang monolong hamba
kecuali Allah SWT yang telah mengijinkan Nabi Muhammmad SAW untuk memberi
syafaat pada umatnya. Kunci untuk mendapatkan syafaat-Nya, pertama tauhid
ikhlas beribadah kepada Allah SWT, orang yang tauhid akan mendapatkan syafaat
Nabi Muhammmad SAW pada hari kiamat. Rasulullah Shalallah hu Alaihi Wasalam
pernah di Tanya
“Siapakah orang yang paling
bahagia dengan syafa’atmu pada hari kiamat? Nabi menjawab : ‘Yang paling
bahagia dengan syafa’atku pada hari kiamat adalah, orang yang mengucapkan Laa
Illaaha Illallaah dengan ikhlas dari hatinya atau dari dirinya.” (HR. Bukhari)
Sesungguhnya syafa’at adalah
kasih saying Allah kepada hamba-Nya dan yang paling berhak rahmat-Nya adalah
ahli tauhid dan orang – orang yang ikhlas kepada-Nya
Yang kedua adalah orang yang
gemar membaca Al Qur’an
Rasulullah Shalallah hu
Alaihi Wasalam bersabda :
“Bacalah Al Qur’an.
Sesungguhnya Al Qur’an akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at
bagi sahabatnya.” (HR. Muslim)
Yang dimaksud dengan
sahabatnya adalah orang yang membacanya, mentadtaburinya, dan mengamalkan
isinya.
Yang ketiga adalah orang
yang sering berpuasa baik wajib maupun Sunnah
Rasulullah Shalallah hu
Alaihi Wasalam bersabda :
“Puasa da Al Qur’an akan
memberi syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak. Puasa akan
berkata : “Wahai, Rabb-ku, aku telah menahannya dari makan pada siang hari dan
nafsu syahwat. Karenanya perkenankan aku untuk memberi syafa’at kepadanya’.
Sedangkan Al Qur’an berkata : ‘Aku telah melarang dari tidur pada malam hari.
Karenanya, perkenankan aku untuk memberi syafa,at kepadanya’. Maka keduanya pun
memberi syafa’at.” (HR. Ahmad)
Yang keempat adalah orang
yang mendawamkan atau bertekat mengamalkan terus menerus do’a setelah Adzan,
Rasulullah Shalallah hu Alaihi Wasalam bersabda :
“Barangsiapa yang membaca
ketika mendengar adzan “ya Allah, Rabb pemilik panggilan yang sempurnya ini dan
sholat (wajib) yang didirikan. Berilah al wasilah (derajat di surge), dan keutamaan
kepada Muhammad, dan bangkitkan beliau, sehingga bisa menempati maqam terpuji
yang engkau janjikan’. Maka dia berhak mendapatkan syafa’atku pada hari
kiamat.” (HR. Bukhari)
Yang kelima adalah orang
yang banyak bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Rasulullah Shalallah hu
Alaihi Wasalam bersabda :
“Orang yang paling berhak
mendapatkan syafa’at-Ku pada hari kiamat adalh, yang paling banyak sholawat
kepada-Ku.” (HR. Tirmidzi)
Yang keenam adalah orang
yang senantiasa memperbanyak bersujud dengan memperbanyak sholat Sunnah dari
Robi’ah bin ka’ab al salami dia berkata
“Aku pernah bermalam bersama
Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam, lalu aku mendatangi beliau sambal
membawa air untuk wudhu’ beliau.
Kemidian beliau berkata kepadaku, ‘mintalah’. Aku berkata, ‘aku minta untuk
dapat menemanimu di surga’. Kemudian beliau berkata, ‘atau selain itu?’ aku
berkata, ‘itu saja’. Lalu beliau Shollallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, ‘tolong
aku atas dirimu dengan banyak bersujud’.” (HR. Muslim)